MOVIE'S REVIEW: CRAZY RICH ASIANS, BUKAN SEKEDAR FILM KOMEDI ROMANTIS

          Last Tuesday, I went to the cinema. Berniat menonton The Nun yang cukup menjadi topik perbincangan hangat ketika makan siang di kantor, ketika say hallo yang diakhir obrolan ngalor ngidul dengan tetangga kosan, ketika dandan di toilet kantor, bahkan Insta story dan WhatsApp story penuh akan upload-an foto tiket nonton The Nun. Selain karena aku hobi melahap film-film horor meski kisah percintaanku yang lalu-lalu mungkin lebih horor, juga karena aku terlalu penasaran seseram apa sih film tersebut, jadi ikutlah aku mengantre untuk membeli tiketnya. Namun, di tengah-tengah antrean siang itu, rencana pun berubah, setelah memikirkan beberapa pertimbangan, terpilihlah Crazy Rich Asians sebagai tontonan yang ternyata tayang perdana tanggal 11 kemarin
.
            Jujur saja, aku nggak pernah berharap banyak kepada film yang diangkat dari sebuah novel (alasannya kita sama-sama tahu, lah, ya) dan agak sempat skeptic juga mengingat ini film Hollywood pertama yang keseluruhannya dibintangi oleh Asians People a.k.a Chinese people. I don’t mean racist, (we are all the same), tapi mengingat kalau selama ini kebanyakan artis atau aktor Asia hanya menjadi pemeran pendamping di film-film Hollywood kecuali mungkin Jet Li dan Jacki Chan (Correct if I am wrong) jadi agak aneh nggak sih? Agak-agak takut juga kalau teaste-nya akan berbeda, dan ternyata ketakutanku terbukti, kan, namun in a good way, lho. J Setelah lampu tetaer dimatikan, dan keadaan gelap total, aku masih berharap saja diam-diam kalau duit empat puluh lima ribuku nggak terbuang sia-sia karena salah pilih film (maklum lah anak kosan gitu, lho), namun taraaaa kenyataanya this movie got my attention from the opening line karena rupanya film ini berhasil membuatku bengong, takjub dan tertawa sampai segitunya bahkan hanya dari pembukaan filmnya saja. *Ini kejadian langka banget*

https://en.wikipedia.org/wiki/Crazy_Rich_Asians_(film)#/media/File:Crazy_Rich_Asians_poster.png


            Nah, Crazy Rich Asians ini bergenre Comedy Romantic, dibintangi oleh Constance Wu (Rachel Chu), dan Henry Golding (Nick Young) sebagai pemeran utama, aktris legendaris Michelle Yeoh (ibunda Nick), Gemma Chan, Awkwafina, dan sedert nama lainnya. Rupanya film ini diangkat dari novel berjudul sama karya penulis Kevin Kwan. Dan, menurut beberapa review yang kubaca di internet serta testimony langsung dari para penonton termasuk Mbak Ika Natassa penulis favoritku, film ini tuh salah satu film adaptasi yang konon kata dia nggak gagal karena feel saat kamu membaca bukunya akan terasa sama saat kamu menontonya (I don’t even can say agree soalnya aku belum baca bukunya :D) Tapi, dengan menjadi Top box office di Hollywood selama kurang lebih dua minggu mengalahkan beberapa film termasuk Mile 22, apa yang bisa kulakukan selain setuju, benar?

BAGAIMANA SIH KISAH RACHEL DAN NICK? (Aku nggak akan spoiler, kok)

Berlatar belakang kehidupan kaum Jetset  Asia/Chinese people di Singapura, film ini mengambil setting di New York dan Singapura. Berkisah tentang Professor Ekonomi muda keturunan Cina bernama Rachel Chu yang mengajar di salah satu kampus New York yang rupanya sudah berkencan selama satu tahun dengan laki-laki tampan bernama Nick Young. Keduanya tentu saling mencinti, dan semua itu terlihat dari bagaimana cara Nick menatap, dan memperlakukan Rachel begitu pula sebaliknya. Bisa dikatakan kalau hubungan keduanya baik-baik saja seolah kelak akan berakhir seperti kisah-kisah Princess-nya Disney yang selalu happily ever after. Namun, sayangnya bau-bau konflik mulai tercium ketika Nick Young memutuskan untuk membawa terbang Rachel ke Singapura. Selain untuk menghadiri penikahan sahabat dekatnya, Colin Khoo (Chris Pang), juga untuk memperkenalkan Rachel kepada keluarga besarnya. 

Rachel yang belum mengetahui rahasia Nick tentu senang karena pada akhrinya  bisa betemu dengan keluarga sang kekasih. Sialnya, setelah beberapa hari tiba di Singapura barulah dia mengetahui kenyataan yang disampaikan sahabat sejak kuliahnya di Harvard dulu, Goh Peik Lin (Awkwafina) kalau Nick Young merupakan pewaris tahta kekayaan keluarga Young (semacam orang terkaya di Singapura bahkan Asia) dengan bonus keluarga Young merupakan ‘Orang Kaya Lama’ (ini semacam karakterrisitik masyarakat Cina sih katanya, ada ‘Orang Kaya Baru’ dan ‘Orang Kaya Lama’)—kebayang dong bagaimana tajir melintirnya mereka. Rachel yang mengetahui kenyataan tersebut kaget dong, bagaimana bisa cowok yang sehari-harinya sederhana kayak kebanyakan orang  itu ternyata nggak seperti yang dia kira selama ini. Namun, rupanya hal tersebut nggak membuat Rachel ciut sih karena dia mencintai Nick, meski memang agak gugup saat pertama kali bertemu dengan Ibunda Nick Young yang diperankan oleh Michelle Yeoh.
 
https://igirl.turnnewsapp.com/movieanime/western/252402
Dari pertemuan perdana mereka, bisa terlihat kalau Ibunda Nick kurang sreg dengan Rachel karena alasan yang di luar dugaan, dan membuat aku overwhelmed  gitu (kalian harus menonton sampai tamat kalau mau tahu apa alasannya). Namun, Rachel yang lahir dan besar di Amerika dengan pembawaan agak pecicilan, sederhana, berani, apa adanya, open minded, modern, dan menyenangkan itu ternyata berhasil memiliki tempat di hati sepupu-sepupu dan bibi-bibi Nick, juga Neneknya. Tapi, hubungan Rachel dan Nick nggak bisa semulus jalan tol karena rupanya banyak pihak yang berusaha memisahkan mereka termasuk mantan Nick Young. Terlebih, Ibunda Nick melakukan berbagai cara agar membuat Rachel mundur meninggalkan Nick.

Lalu, apakah Rachel berhasil menaklukan ibunda Nick? Apakah Nick akan bersama Rachel atau malah balikan lagi dengan mantannya? *lengkapnya, kalian tonton saja sendiri, ya*
            FYI nih, ya, Selain kisah Nick dan Rachel, di film ini diulas sedikit kisah kehidupan sepupu-sepupu Nick juga, lho.


FILM INI DARI KACAMATA PRIBADIKU

  • BUKAN SEKEDAR FILM COMEDY ROMANTIC YANG DREAMY DAN CHEESY GILA! 
          Kayak yang aku tulis di atas kalau genre film ini comedy romantic, dan kalau mau dibuat simple, film ini tuh bercerita tentang cowok kaya yang jatuh cinta pada cewek kalangan biasa. Sounds so classy banget, kan? Namun kalau kita mau menelaah lebih dalam lagi, bukan hanya itu yang berusaha ditampilkan di film ini, bukan juga sekedar film yang menampilkan barang-barang mewah semcam helikopter, rumah mewah, gaun cantik, branded things, dan kendaraan mentereng. Juga bukan hanya sekedar kisah yang lovey-dovey biasa.
       Jelas terlihat film ini kental akan kebudayaan Cina karena tokoh utamanya memang diceritakan sebagai keturunan Cina yang tumbuh besar di luar negeri. Namun, Film ini seoalah ingin menyentil kita (aku pribadi sih) kalau sejauh apapun kamu pergi, pada akhirnya kamu harus pulang kampung juga. Sejauh apapun kamu pergi, kamu tuh nggak boleh lupa dari mana kamu berasal. Sejauh apapun kamu pergi, semodern apapun tanah yang kamu pijak di luar sana, kamu tetap harus mempertahankan budaya leluhur yang kamu punya. Persisi kayak yang dilakukan Ibunda Nick ini lah, dia yang pernah mengenyam pendidikan di Oxford (kalau nggak salah ingat) saja saat balik kampung mah jadi ah ma-ah ma Singapura yang mendahulukan keluarganya, yang rela melakukan apaaun demi kenyamanan keluarganya, yang rela mempertahankan kebudayaan leluhurnya misal dengan membuat dimsum setiap anak-anaknya pulang sekolah, dan mengajari anak-anaknya membuat dimsum-dimsum itu. Nah berdeda dengan Rachel, ibunda Nick ini old fashion banget,orang jaman baheula banget yang meletakan keluarga itu di atas segala-galanya termasuk cita-cita. Euh… film produksi Warner Bros ini juga seolah kembali mengingatkan kita kalau seorang ibu bisa menjadi kelinci dan musang di saat bersamaan demi anak-anaknya. You know what I mean lah.
          Oh iya, dan satu lagi,  you have already found a home, if you can do anything to make him or her happy bahkan dengan meninggalkannya. Itu sih salah satu pesan tersirat yang kutangkap.


  •   SCRIPT, CAST, DIRECTOR, DAN SEMUA YANG TERLIBAT JUARA!
             Untuk menghasilkan sebuah karya terlebih film kan dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak,  ya. Dan, dengan hasil film yang menurutku ciamik dan sangat entertaining ini mari kita beri tepuk tangan yang meriah untuk semua pihak terlibat terlebih para aktris dan aktornya. They put their soul in their character. Chemistry tokoh utamanya juga oke. Jokes nya juga segar-segar yang membuat satu teater tertawa renyah. Pokoknya film ini menghibur banget apalgi artis dan aktornya itu, lho, gustiii ganteng-ganteng dan cantik-cantik bahkan di beberapa scene kita akan disuguhi roti sobek berjalan :D. Oh iya, Mas Henry Golding (Nick Young) ituloh berasa pengen dibuntel buat dibawa ke rumah untuk diuwel-uwel (Juki, I am sorry I still love you, btw :-P) tapi kecintaanku pada Mas Henry ini bukan hanya karena penampilan fisiknya saja sih, tapi akting dia oke, kok, meski film ini debut pertamanya di layar lebar.
Oh iya, sepertinya semua scene di film ini memorable banget.


  •   BERANI KASIH RATE BERAPA?
          Sebagai orang awam yang nggak begitu paham tentang film dan dunianya, film besutan Sutradara Jon Cu ini mengantungi 4,5 bintang dariku. 


           Well… film ini jelas ditujukan untuk usia 17+ karena banyak adegan yang belum bisa dilihat oleh anak kecil. Namun, sangat disayangkan, saat aku mennton banyak orang tua yang membawa anaknya dan membiarkan mereka ikut menikmati film tersebut, ditambah banyak dedek-dedek gemes yang kutaksir berusia dibawah 17  tahun bisa melenggang kangkung ke dalam teater tanpa ada yang mencegah.
            Diluar dari kritik dan pro kontra film ini, Crazy Rich Asians bisa jadi pilihan film yang kamu tonton weekend ini, lho.

PS: Aku menerima kritik dan saran, lho. Tulis aja ya di kolom komentar. And, find me on instagram @rianisuhandi







Comments

Popular Posts