SKINCARE ROUTINE PASKA LEPAS KRIM DOKTER
Pengalaman Lepas Krim Dokter #Part3
Menemukan skincare
yang cocok untuk kulit wajah itu ibarat mencari pasangan, cocok-cocokan memang,
salah pilih atau salah pakai produk saja efeknya bisa berkepanjangan kayak hati
kamu yang patah. Akan tetapi, untuk mengetahui suatu produk cocok di kulit kita
atau nggak-nya, kan, ya, memang harus dicoba, macam memilih pasangan lah, ya,
PDKT dahulu. Kalau cocok berarti lanjut, atau malah sebaliknya. Tapi, bukan
berarti semua produk harus kamu coba kali… cari tahu lah terlebih dahulu tipe
dan kondisi kulit kamu seperti apa, kemudian barulah kamu pilih skincare
yang kira-kira susuai. Jika kulitmu berminyak dan berjerawat, nggak mungkin,
kan, skincare untuk kulit kering yang
kamu pilih?
Mau tahu
serangkaian produk skincare rutin aku paska lepas krim dokter? Barangkalai
produk yang kupakai cocok juga di kamu.
1
BAMBOO CHARCOAL BRIGHTENING SOAP
Jadi ya, setelah trial and error dengan skincare sebelumnya
paska lepas dari krim dokter: Pengalaman lepas krim dokter #Part 2 kini aku memakai produk dari MSI, yaitu BAMBOO CHARCOAL BRIGHTENING
SOAP. Eh, kok, brightening sih? Fokusku, kan, untuk menghempaskan
jerawat-jerawat nakal?
Lemme tell you
something in a short story. Suatu hari aku
bertamu ke rumah salah seorang teman yang dekatnya kebangetan, I called her Bitch Nimoh, sedikit kaget
juga saat melihat kondsi kulit wajah dia yang cerah kenyal dan bebas jerawat
menjelang hari pernikahannya karena terakhir kali bertemu kuingat masih ada
beberapa jerawat yang bertengger di wajah dia yang mirip Zaskia Adia Mecca
tersebut. Kupikir dia perawatan Dokter, namun hanya BAMBOO CHARCOAL BRIGHTENING SOAP lah
yang dipakainya. Kemudian, aku tergiur
melakukan riset kecil-kecilan dengan bantuan Sayangku Google untuk
mencari tahu apa sih produk tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk
membelinya dari seller/member or whatever they call
their name.
Jadi, dipakailah Sabun Arang Bambu ini sebagai facial wash aku di pagi sebelum make up,di siang hari, dan malam hari
setelah make up. Sesuai dengan
namanya, ya, Arang Bambu, jangan heran kalau saat membuka bungkus, yang akan
kamu temukan adalah sabun batangan segi empat berwarna hitam legam mirip cincau
hitam yang dijual di pasar. Harumnya? Macam sabun bayi, nggak menyengat dan
masih bisa ditoleransi oleh kulit wajahku yang memang agak sensitif dengan
parfum. Ukurannya lumayan besar, jadi aku memotong sabun tersebut menjadi empat
bagian sesuai saran dari Mbak Seller, biar awet katanya. Dan, memang benar,
satu potongan sabun itu bisa dipakai selama dua minggu untuk aku yang rajin
cuci muka.
Penampakan sabun setekah dipotong-potong |
First impression
Pada pemakaian awal, aku agak kaget saat merasakan tekstur
dari sabun ini, karena semacam ada serbuk hitam yang kuterka sih berasal dari
arangnya itu. It is a bad for me? Nah.
Biasa saja, nggak mengganggu juga, apalagi serbuk itu akan hilang sendirinya
dari sabun setelah beberapa kali dipakai. Busanya lumayan banyak, dan kamu akan
meraskan sensasi kesat menyenangkan tanpa terasa seperti tertarik seteah cuci
muka.
How about the Result?
Hasilnya memang nggak seinstan krim-krim racikan yang
banyak dijual online, ya, Sayang.
Jadi, seminggu pemakaian aku mulai merasakan kalau kulit terasa lembut dan
lebih kenyal. Di minggu ke dua aku mulai melihat kalau jerawat meradang di pipi
kanan mulai mengering, mengecil dengan sendirinya bahkan ‘mati’, dan beruntusan
di jidat pun berkurang. Meski jerawat masih
muncul di wajah saat menjelang datang bulan, namun jumlahnya masih bisa
ditoleransi, nggak bergerombol apalagi memerah meradang sampai bernanah.
Terlebih, orang-orang terdekat bilang sih, kini wajahku lebih baik dari
sebelumnya, dan memang terlihat bekas-bekas jerawat mulai memudar setelah
pemakaian sebulan lebih, walaupun bukan memudar yang extreme seperti yang kamu bayangkan, ya, tapi tetap saja aku suka
aja dengan hasilnya. Intinya sih, aku diminta untuk bersabar macam nunggu
dilamar gitu, deh. (Semoga dia ngga baca :D)
Kok Bisa Sedahsyat itu?
Kalau kamu ngeri kenapa
hasilnya bisa sedahsyat itu, sini aku kasih tahu. Produk MSI ini sudah
terdaftar di BPOM, POM NA: 18171209131. Kerennya, mereka mengklaim kalau
produknya aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui. See… untuk ibu dan calon ibu saja aman apalagi utnuk jomblo dan single dalam penantian dilamar macam
kita, rite? Tapi kenapa bisa
sedahsyat itu? Jadi, sesuai dengan namanya, sabun ini mengandung Arang Bamboo. Arang Bamboo ini memiliki manfaat untuk menyeimbangkan produksi minyak
pada wajah, menyamarkan noda khususnya noda bekas jerawat, detoksifikas,
mencerahkan kulit, mengangkat kotoran dalam pori-pori wajah it means mencegah kulit kamu menimbun
banyak kotoran yang mengundang jerawat bermunculan. Selain itu produk ini
diperkaya dengan kandungan Vitamin B3, Collagen, dan Aloe Vera Extract yang sama-saa
kita ketahui kalau ketiga formula tersebut membantu mencerahkan, menjaga
elastisitas, dan melembapkan. Jadi, konon cocok dipakai semua jenis kulit. Tapi, untuk kamu pemilik kulit yang
superduper sensitif, harus agak berhati-hati ya… karena produk ini mengandung,
Sodium Hydroxide, SLS (Sodiuum Lauryl Sulfate) dan Sodium Chloride.
Ini komposisi yang
terkandung di dalamnya: Aquadest, Sodium Hydroxide, Sodium Lauryl Sulfate,
Glycerin, LauricAcid, Propylene Glycol, Sodium Chloride, Stearic Acid, Bambbo
Characoal Powder, Sucrose, Niacinamid, Collagen, Aloe vera Leaf Extract,
Fragrance.
Kamu bisa cek sendiri
ya apa sih mereka itu. Tapi, sejauh
ini aku aman-aman saja menggunakan produk tersebut. Repurchase? Kayaknya iya. Selain merasa cocok, juga harganya hanya
75k saja.
2. TONER CUKA APEL
Toner Cuka Apel perbandingan 1:2 air |
Rangkaian selanjutnya
setelah cuci muka adalah toner (Seharusnya aku pakai first cleanser terlebih dahulu sebelum mencuci muka dengan BAMBOO
CHARCOAL BRIGHTENING SOAP, berhubung belum menemukan cleanser yang cocok, aku langsung melompat ke tahap cuci muka.
Niatnya sih pengin banget pakai Extra Virgin Olive Oil atau zaitun sebagai cleanser, tapi sampai sekarang belum
dapat EVO merek Bertoli sesuai
rekomendasi beauty guru) Memang
harus, ya, pakai toner? Cuka apel pula. Jawabannya tergantung kebutuhan, sih,
kalau aku pribadi merasa harus memakai toner. Selain untuk menyeimbangkan Ph
kulit paska cuci muka, juga karena manfaat toner khususnya Toner Cuka Apel sekeren
itu di kulit wajahku persis kayak
yang aku tulis di sini.
3. SUNSCREEN/SUNBLOCK?UV
PROTECTION (SKIN AQUA)
Untuk rangkaian selanjutnya yang biasanya aku pakai di pagi
hari atau lebih tepatnya sebelum beraktifitas di luar ruangan adalah Skin Aqua
UV Moisture Gel Normal to Oily Skin SPf 30 PA++ yang bisa kamu dapatkan di
Guardian, Watson, Century, dan drugs
store besar lainnya. Kenapa produk ini yang kupilih? Karena ini salah satu SPF
teringan yang diformulasikan untuk kulit berminyak kayak aku. Sesuai namanya,
ya, bahan dasar dari produk asal Jepang ini adalah air. Warnanya putih,
teksturnya encer, dan jika diaplikasikan ke kulit muka langsung meresap saja
gitu seolah kamu nggak pakai apa-apa, sama sekali nggak mengandung parfum, bisa
dipakai untuk face and body, juga
murah, aku beli dengan harga 49k di Watson.
Namun,
seringan-ringannya produk, aku hanya memakai Sunscreen ini jika hendak beperaktifitas di luar ruangan saja
(mohon juangan ditiru) karena aku nggak bisa tahan dengan sensasi gerah yang
timbul setelah pemakaian sunscreen
(bukan hanya produk ini sih) lebih dari empat atau lima jam. Ya, walaupun
kayaknya produk ini aman-aman saja di kulit wajah, tapi aku nggak mau
sering-sering memakainya dengan alasan tadi.
Skin Aqua ini
mengandung Improved Hyaluronic Acid (AcHa) dan Collagen yang membantu
melembapkan dan mempertahankan elastisitas kulit. Vitamin B5, E dan C yang
memberikan nutrisi kulit agar kulit tetap sehat dan lembut. Untuk komposisi
lebih jelasnya bisa kamu lihat di kemasan, dan berhubung kotak kemasannya aku
tinggal di kosan, juga aku malas untuk menulis komposisinya yang panjang itu
(penulis malas. Hehe) aku sarankan kamu untuk googling saja yaaaa.
1. BEDAK MARCKS’
Aku nggak tahu ya bedak i termasuk rangkaian skincare atau bukan, tapi rasanya nggak
afdol tanpa mencantumkan bedak kesayangan semua umat sejak dahulu kala ini di
tulisanku. Nah, setelah tiga tahap di atas yang bisa diaplikasian di pagi hari
atau saat hendak bepergian, aku menutup rangkaian tadi dengan penggunaan bedak tabur
Marcks'.
Kalau boleh cerita, aku sudah memakai bedak ini sejak SD! Meski
pernah beberapakali pindah ke produk lain, tetap saja aku akan kembali lagi
pada si bedak tercinta. Kalau sudah nyaman memang susah untuk pindah ke lain hati, rite? Berawal dari Bedak Marcks' kemasan
besar, dan kini aku memilih Bedak Marcks' kemasan baru yang lebih kecil dengan
alasan kepraktisan. Aku nggak tahu, ya, perbedaan kemasan besar dan kecil itu apa
selain harganya yang memng pasti berbeda.
Bedak Marcks' ini ada beberapa varian shade, kamu bisa cari tahu sendiri ya
:D, dengan harum yang menurutku masih bisa diterima oleh indra penciuman, dan
yang paling penting adalah bedak ini cocok untuk semua jenis kulit apalagi kulit
tipe sepertiku.
Nah, Sayang, untuk tahap atau rangkaian di malam hari pun
sama, ya, bedanya kamu nggak harus pakai sunscreen dan bedak. Stelah memakai
toner aku hanya mengaplikasikan Bio Oil sebagai pengganti sleeping mask atau
serum di malam hari.
1. BIO OIL
Kenapa aku memilih Bio Oil. Awalnya karena Bertoli yang aku
cari nggak tersedia di Supermarket-supermarket yang aku datangi, jadilah aku
melipir ke Watson mencari Bio Oil dengan tujuan awal untuk dijadikan Cleanser.
Ternyata, tekstur Bio Oil ini nggak sekental atau selengket Olive Oil, dia langsung
meresps saja gitu setelah diaplikasikan di kulit wajah, jadi, ya, nggak bisa,
dong, kujadikan cleanser seperti
tujuan awal. Mengikuti saran teman, kupakailah produk ini paska memakai toner
di malam hari dan baru dibilas ke
esokan paginya.
Penampilan Bio Oil ini sederhana banget (macam kamu lah,
Yang :D) dengan botol orange dan tutup putih. Namun, Bio Oil ini mengkalim
dirinya bisa menyamarkan bekas luka dan selulit, stretchmark, mengatasi kulit kering, warna kulit tidak merata, dan
berbagai kekurangan kulit lainnya seperti kemerahan pada kulit
karena mengandung minya Bunga Calendula.
Konon, Bio Oil ini bisa dipakai untuk semua jenis kulit,
jadilah aku yakin-yakin saja memakainya apalagi produk ini aman untuk busui dan
bumil. Sambil menyelam minum air deh jadinya, niat hati ingin menghilangkan
bekas jerawat di wajah yang tentunya dibantu dengan sabun cuci mukaku juga ya,
aku bisa sekalian mengaplikasikan produk ini ke bagian-bagian tubuh yang
memiliki selulit (to be honest I have cellulite
di bagian-bagian tertentu efek turunnya berat badanku secara drastis saat SMP
dulu). Berhubung Bio Oil ini terbuat dari bahan-bahan alami, kamu musti
menunggu tiga bulan bahkan lebih tergantung kondisi kulit untuk melihat hasilnya, itu pun jika kamu rajin memakai
produk ini sesuai anjuran yaitu dua kalis sehari. Kalau kamu ingin tahu apa saja yang terknadung dalam Bio Oil
ini, kamu bisa kunjungi situs resminya, ya, di sini.
Seperti yang aku bilang, Bio Oil Ini nggak lengket, jadi saat
diaplikasikan ke wajah langsung meresap. Namun, bagi pemilik kulit berminyak,
jangan terlalu banyak mengaplikasikan produk ini di wajah, ya…
How about the Result?
Berhubung aku baru memakai produk ini selama kurang lebih
seminggu saja, jadi yang kudapatkan selain kulit terasa lembut ya belum ada. Tapi, saat
mengaplikasikan produk ini ke satu
jerawat yang kebetulan sedang muncul, jerawat tersebut terasa cekit-cekit dan
besoknya agak mengering, dan Bio Oil ini cukup memberikan efek menenangkan (untuk
aku pribadi ya) dari harumnya. Tapi, Sayang, jangan gunakan produk ini saat
kulit kamu sedang terluka yaaa.
Dan, kalau ditanya aku akan beli lagi setelah habis?
Jawabannya lihat nanti, karena harganya lumayan mahal cyiin. Untuk ukuran 60ml
saja aku harus merogoh kocek 120k (Bio Oil ini tersedia 3 ukuran kalau nggak salah
yaitu 25ml, 60 ml, 125 ml. Kalau ada yang tahu ukuran lain, kamu bisa bersuara
ya di kolom komentarku)
Nah, Sayang, untuk mengetahui suatu produk itu cocok di
kamu atau nggak ada baiknya kamu cari tahu terlebih dahulu, selain itu mau
nggak mau kamu harus mencobanya. Kalau sudah menemukan yang cocok tetaplah bertahan
walau banyak rintangan :D. Skincare yang sedang kupakai bisa saja berganti sesuai
dengan kebutuhan, tapi ya lihat saja nanti karena sejauh ini produk-produk tersebut
bersahabat di kulitku. Semoga tulisan ini bisa sedikit membantu kamu yang sedang galau memilih produk perawatan wajah yaaa, dan di akhir tulisan ini aku mengucapkan mohon maaf lahir dan batin meski terlambat. Yeaaah lebih baik terlambat daripada nggak sama sekali, rite?
PS: Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, tanpa endorsment apalagi kampanye :D.
❤❤
ReplyDelete:*
Delete