So…. Where the Hell is ‘CLICK’ Thing??
So…. Where the hell is ‘CLICK’ thing??
Aku
akan berbicara mengenai kamu, seseorang dari masa laluku yang berusaha tetap
merajut benang tak kasat mata agar kita berdua tetap terhubung,.
Mari
kuberitahu, aku nggak senaif itu untuk nggak mengerti perasaan kamu yang
katanya masih terjaga untukku. Aku juga nggak sebebal itu untuk nggak membaca
segala rencana serta usaha kamu yang katanya ingin menjadikanku masadepan kamu.
Am I that happy? I don’t even know, but as a woman that is being struggled, I am that
touched and thanked for your efforts, terlebih aku yang sebentar lagi genap
berusia 24 tahun sudah dihantui oleh bayangan pernikahan.
Lalu
apa yang seharusnya terjadi? Aku dan kamu? Dan hadirlah KITA? Andai menjadi
KITA semudah memasak nasi di ricecooker—bahkan
aku masih sering bikin beras yang seharusnya jadi nasi malah berakhir sebagai
bubur—karena ternyata jalannya nggak semudah itu. Jadi, apa yang membuat jalan antara aku dan kamu untuk
bertemu pada suatu titik agar bisa beriringan begitu terasa sulit?
Kamu
tahu? Di kepalaku ini ada segudang jawaban.
Begini,
mari kita ibaratkan keinginanku untuk menikah adalah rasa laparku terhapda nasi
goreng—ooh sounds so… ewwww, right? Whatev—dan
mari kita ibaratkan segala ucapan-ucapan kamu yang katanya ingin menghalalkanku
sebagai sepiring nasi goreng.
Oke,
saat ini aku kelaparan, dan kamu tiba-tiba datang dengan sepiring nasi goreng
harum sepanjang masa. Tapi, kamu tahu apa yang terjadi? Saat sepiring nasi
goreng itu dihidangkan di hadapanku, aku mendadak kenyang, entah dengan alasan
apa.
Oh
yeah… labeli saja aku dengan cewek yang banyak maunya, cewek yang banyak
berpikir. Tapi, kamu tahu kan kalau aku memang hard thinker? Bahkan sampai tulisan asal ini aku buat, aku masih saja
berpikir, berpikir apa kah aku benar-benar menginginkan kamu sebagai seseorang
yang akan kulihat setiap hari di
ranjangku kelak? Seseorang tempatku bersandar serta berkeluh kesah saat
merasakan dunia di luar sana begitu menakutkan?
Aku
nggak tahu.
Honestly, part of me menginginkan kamu, nggak ikhlas jika
ada wanita lain yang akan berdiri di sisi kamu kelak. Tapi, di sisi lain
aku sama sekali nggak yakin, bukan
terhadap perasaan kamu untukku, melainkan perasaanku untukmu. Katakanlah masih
terlalu banyak ‘IF THINGS’ di kepala sialanku ini yang membuat keraguanku
terhadap kehadiran kamu di hari ini semakin menjadi.
Lemme know, ini disebut perasaan apa?
Karena jika mencintai seseorang itu seharusnya tanpa syarat, lalu kenapa banyak
sekali syarat dalam kepala yang akan aku bebankan padamu? Karena, jika memang
aku menyayangi kamu sebesar kamu menyayangi aku, kenapa aku nggak bisa
melakukan hal yang sama dengan apa yang kamu lakukan padaku dalam diam selama
ini? Menyebut namamu dalam doaku,
misalanya? Lalu jika kita memang berjodoh seperti keyakinan kamu selama ini, kenapa
hatiku memilih ragu?
Lemme know, darling, WHERE THE HELL IS ‘CLICK’THING
? Karena sampai sekarang aku masih saja merasa ada yang mengganjal jika
kita bedua bertemu atau bahkan hanya sekedar bertukar kabar.
.Aku
nggak merasakan itu, sesuatu yang seharusnya terasa pas di hati jika aku memang
benar-benar sepenuhnya menerima, bahkan menginginkan kamu.
Comments
Post a Comment