Kekerasan Seksual Tidak Pandang Bulu Memilih Korban

Sumber: Google


Belakangan, aku sering banget membagikan ulang di akun instagram perihal kasus pelecehan/kekerasan seksual dari akun-akun yang memang concern pada isu tersebut.

Tujuan aku nggak muluk-muluk, cuma pengin mengajak kamu sama-sama belajar bareng aku kalau isu ini tuh nggak bisa dibilang main-main. Karena, nyatanya kekerasan/pelecehan seksual bisa terjadi oleh siapa saja kapan saja di mana saja bahkan di lingkungan terdekat kita yang tentu saja mengakibatkan trauma berkepanjangan, pada korban khususnya dan keluarga korban pada umumnya.

Kayak malam ini aku dikejutkan oleh WhatsApp salah seorang teman yang mengabarkan kalau telah terjadi kasus pemerkosaan di sekitar tempat tinggalnya (salah satu desa di Cilamaya Wetan, Karawang) Korban adalah seorang gadis berusia 13 tahun. Belum ketahuan siapa si berengsek biadab yang melakukan perbuatan keji tersebut karena—maaf—korban merupakan penyandang disabilitas, tidak bisa berbicara dengan baik dan konon agak bingung. Jadi, agak kesulitan untuk mencari informasi siapa pelaku sialan itu dari korban.

Seolah kejadian tersebut tidak cukup melukai harga diri, kehormatan, masa depan korban dan pastinya trauma yang berkepanjangan, rupanya korban mengandung 7bulan akibat perbuatan biadab tersebut, mirisnya kehamilan itu baru ketahuan belakangan ini
Hati orang tua mana yang tidak hancur saat mengetahui anak yang mereka besarkan dengan penuh pejagaan dan kasih sayang ‘diperlakukan’ sedemikian kejamnya? Lantas, siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini? Dengan lantang aku akan menjawab PELAKU. Jangan salahkan korban. Jangan salahkan pula orang tuanya. Apalagi mengkambinghitamkan pakaian korban. Semua salah PELAKU yang tidak bisa menahan hasrat seksualnya.

Melalui tulisan ini diharapkan kasus pemerkosaan tersebut bisa didengar oleh banyak orang sesuai dengan harapan si pengirim WhatsApp. Bisa menggerakan hati orang lain untuk lebih aware terhadap isu kekerasan dan pelecehan seksual. Berharap tulisan ini sampai pada telinga yang berwenang agar si pelaku bisa terciduk dan dihukum seadil-adilnya. 
Berharap pemerintah lebih serius lagi menaruh perhatian pada isu kekerasan dan pelecehan seksual. Berharap orang tua di luar sana bisa memeluk anak-anak mereka, melindunginya dari bahaya yang bisa jadi datang dari orang terdekat. Berharap orang tua kakak adik saudara tante om kakek nenek lebih waspada lagi dan aware terhadap gelagat mencurigakan orang-orang asing. Berharap keluarga bisa saling mengingatkan satu sama lain dan lebih peka jika melihat perbuhan sikap dari salah satu anggota keluarga agar tidak terlambat mengetahui jika sesuatu yang buruk telah terjadi (syukur-syukur tidak pernah terjadi)
Dengan tangan gemetar menahan marah dan sedih aku mengajak kamu... Mari, Sayang. Sama-sama kita tanamkan pada diri sendiri kalau kekerasan dan pelecehan seksual bisa menimpa siapa saja. Tua muda kaya miskin. Tidak memandang ras suku
agama, pakaian bahkan jenis kelamin.

#stopkekerasanseksual #stopblamingthevictim

 --RianiSuhandi--


Comments

  1. Semoga cepat terciduk😡😠😭
    Punya anak cewek jadi makin ngeriiii 🥺

    ReplyDelete
  2. Semoga kita para orang tua (ga cuma ayah ibu) bisa sama2 jaga diri dan jaga anak2 dan sodara2 kita dari segala bentuk pelecehan. Kita juga bisa jaga diri supaya ga ikut jadi pelaku pelecehan. Ga ikut dukung apalagi lindungin si biadab2 ituh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Dan semoga semakin banyak orang yang berpikir seperti kamu.

      Delete
  3. Semoga cepat terungkap.
    Dan kasus ini jangan terulang, tentunya peran kita semua dalam mengantisipasi dan menjaga keamanan terhadap org tak d kenal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Kawal sama2 kasusnya ya besok korban dan wali didampingi oleh salah seorang teman akan membuat laporan ke polres.

      Delete

Post a Comment

Popular Posts