ALASAN KRUSIAL KENAPA AKU SAMPAI PASANG ADSENSE



https://medias3.prestastore.com/1264407-pbig/integration-google-adsense-ads.jpg


         


            Di weekend yang teramat sangat tidak produktif ini akhirnya aku berhasil menendang rasa mager hanya untuk sekedar bangun dari tempat tidur, berjalan menuju ke kamar mandi, dan mencuci muka sembelum kembali bergelung di bawah selimut hangat, padahal, ya, asal kamu tahu saja kalau udara/suhu di kosan tuh nggak sedingin itu. Sampai akhirnya, paska malas-malasan sepanjang hari, malam ini aku duduk di depan netbook kesayangan demi mengisi blog yang sudah terlalu lama terabaikan.
            Cerita sedikit boleh, ya. Sekitar tahun 2011 atau 2012 untuk pertamakalinya aku memutuskan untuk membuat blog, tujuannya cuma untuk nulis. Nulis apa? Ya apa saja, entah artikel, curhatan, cerpen, cuplikan novel, dan PAMER! Iya pamer, seolah aku sehebat itu untuk memberitahu dunia kalau ini, lho, aku Riani Suhandi suka nulis macam penulis-penulis kece di luaran sana. Iyuuuuuh… I was sooooo NORAK, rite?  Mohon jangan ditiru *selftabok*
            Terlepas dari keinginan pamer itu, aku rupanya menemukan kenikmatan sendiri saat mengisi hari dengan menulis, dan nge-blog macam blogger gitu.  Ih senang juga ya nge-blog, asyik saja bisa cerita apapun sembari men-décor blog dengan template yang lucu-lucu sesuai kebutuhan dan keinginan. Rasanya macam men-decor kamar sendiri gitu, ditambahi segala macam pernak-pernik supaya kerasan. Semakin cantik tampilan blog yang kubuat, semakin semangat aku mengunjungi blog, entah hanya untuk sekedar membaca ulang apa yang sudah di-post di sana atau membalas komentar orang-orang yang kebetulan terdampar di blog-ku. Kamu tahu nggak? Di awal-awal perkenalan dengan blog juga aku mendadak rajin menulis, entah untuk diikutkan lomba atau kupajang di blog, sampai-sampai setiap menjelang tidur, aku sering kepikiran tulisan apalagi yang akan aku post di sana nantinya.
Ah aku lupa kalau waktu terus berjalan, banyak yang berubah rupanya, euphoria nge-blog –ku perlahan tergulung rasa malas dengan mengkambing hitamkan tugas kuliah yang semakin menggila. Nulis cerpen bahkan novel memang masih rajin, tapi rasnya malas saja buka blog, setiap ada niat pasti ditunda-tunda, dan ujung-ujungnya malah bosan sendiri.  Nah… Puncaknya sih saat aku lupa password akunku entah di semester berapa sampai akhirnya aku  memilih hiatus. Ih jadi macam orang yang pacaran nggak sih? Macam kamu dulu lah, Beb, di awal-awal jadian mah rajin banget telepon demi ngobrol ngalor ngidul atau hanya sekedar ngegombal macam Dilan—dan sialnya aku senang-senang aja, lagi—sekarang mah boro-boro. WA aja sehari cuma 2 kali, kadang-kadang tiga kali macam minum obat. *maafcurhat*
Di jeda yang lumayan panjang itu aku memang masih nulis, tapi bukan untuk dipajang di blog. Aku juga masih sering nulis status di sosial media ala-ala influencer gitu deh, saat itu belum punya Instagram, jadilah teman-teman di Twitter dan Facebook yang aku bikin bosan dengan segala ocehanku di sana.  Eh lama-lama kangen juga ya sama kamu, Beb. Benar deh ya kita nyatanya butuh jeda untuk merasakan rindu.  Jadilah kuputuskan untuk membuat blog baru, kupikir akan seantusias dulu, namun rupanya nggak, bahkan semenjak lulus kuliah yang dilanjut menjadi pengangguran selama sebulan sebelum akhirnya kerja, blog tersebut samasekali terabaikan, hanya sesekali ditengok jika ada butuhnya saja, macam mantan kamu dulu nggak sih? Yang datangg kalau ada butuhnya doang. *ketawasetan*
Duh... kacau jendral! Nggak bisa gini terus aku tuh.  Aku pengin membangkitkan kembali gairah nge-blog yang kian lama kian terlahap rasa malas karena cape kerja, cape nginput, capek, jadi anak kos, jenuh sama keadaan, jenuh sama semuanya, mau nikah aja rasanya—ya kali masalah lo bakal selesai dengan menikah? Nggak lah. Rasanya macam krisis sama diri sendiri lah, dan parahnya yang hilang bukan cuma semangat nengokin blog saja, keinginan untuk tetapme nulis pun luruh perlahan, bahkan baca novel yang biasanya menyenangkan menjadi menjemukan. What happend to me in that time? And the answer was DUNNO! Di tengah ketidakwarasan  itu aku mulai mencar-cari cara untuk kembali menjadi waras, dan terima kasih kuucapkan pada founder of Instagram karenanya aku seolah kembali menemukan alasan untuk kembali menulis, meski harus post gambar terlebih dahulu hanya untuk bisa menulis caption panjang dengan sesekali berpuisi, aku tetap sayang sama kamu :D. Bahkan kalau kita saling follow di Instagram , mungkin kamu sudah hafal dengan kebiasaanku menulis caption lumayan panjang, seringnya sih curhat, memberikan informasi kadang-kadang, maklumi saja ya, karena saat melakukan itu aku hanya sedang berusaha agar tetap waras sembari berusaha meyakinkan diri sediri kalau rupanya menulis masih semenggairahkan itu untukku. Berhasil memang? Lumayan lah, nyatanya aku mulai kembali mengikuti lomba menulis, entah cerpen meski nggak menang, novel, sampai artikel yang hadiahnya lumayan lah untuk tambahan membeli skincare, bahkan dengan kembali menulis, aku kembali jatuh cinta dengan membaca karena apa dong yang akan aku tulis kalau aku nggak banyak membaca? Tapi… apa kabar dengan menulis di blog? Duh kok ya malah semakin malas.
Tapi, suatu hari, Alam semesta rupanya menggariskan temu, di antara percakapan random dengan so called friend, kata blog mulai disebut-sebut.  Dia bercerita kalau salah seorang temannya bisa mendapat penghasilan dari menulis di blog. Wohaaaa.... kemana aja gue selama ini? Aku memang sudah tahu entah sejak kapan, kalau blog bisa menghasilkan, tapi aku nggak pernah terpikir untuk menjadi salah satu orang yang mendapatkan uang dari blog karena kan seperti yang sebelumnya kukatakan kalau tujuan awalku membuat blog hanyalah untuk menulis dan sesekali pamer. Lantas, paska percakapan itu aku buat status dong di Whatsapp story: how to earn money from the blog, anyone?  Ting!  Ada yang berkomentar rupanya, dia Adit, lho, dan AdSense adalah jawabannya.
Walahhh apa pula ini AdSense. Bertanyalah aku pada OM google.  Dikutip langsung dari laman Wikipedia tanpa kuedit lagi, Adsense adalah program kerjasama periklanan melalui media Internet yang diselenggarakan oleh Google. Melalui program periklanan AdSense, pemilik situs web atau blog yang telah mendaftar dan disetujui keanggotaannya diperbolehkan memasang unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di halaman web mereka. Pemilik situs web atau blog akan mendapatkan pemasukan berupa pembagian keuntungan dari Google untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung situs, yang dikenal sebagai sistem pay per click (ppc) atau bayar per klik. Lebih jelasnya klik ini aja ya.
Nah, Paska research dan bawel nanya ini itu sama Adit, kuputuskan untuk yuk, Beb Juki, nikah Yuk. LOL. Kudaftarkan lah blog-ku ini agar bisa dipasangi AdSense. Mungkin berbeda dengan orang kebanyakan yang mendaftaran situsnya untuk earn money alasanku pasang AdSense nggak lain untuk kembali menggedor semangat menulisku yang mati suri telebih menulis di blog, perkara bisa menghasilkan uang atau nggaknya urusan belakangan. Dapat syukur Alhamdulillah, nggak juga ya sudah nggak apa-apa, toh.
Pertanyaannya, berhasil nggak nih cara pasang AdSense ini? Well...  paska mendaftar dan di acc oleh pihak Google AdSense, semangat nulisku kian kencang, sesekali merevisi tulisan lama untuk dibagi di blog. Cerpen, artikel, sampai review novel serta film kubuat di tengah-tengah kejenuhan rutinitas mengisi pundi-pundi rekening untuk biaya hidup. Senang rupanya, semakin rajin  saja aku visit blog.
Eh, sampai berapa lama rajinnya aku ini bertahan? Lumayan lama, sih, nyatanya di sela-sela nulis novel baru untuk dikirimkan ke penerbit (mudah-mudahan dalam waktu dekat jadi nikah… euh… ada novel yang terbit di penerbit entah apaan tahu yang penting terbit. Amin) aku masih juga nulis untuk blog, bisa seminggu sekali malah. Tapi… yeah.. memang dasarnya saja aku malas, yang tadinya bisa seminggu sekali jadi mundur ke dua minggu sesekali, mundur lagi ke sebulan sekali sampai blasssss sesekali. Kesal? Nggak sih. Sebal? Nggak juga. Aku Cuma… apa ya namanya, ah… menikmati. Kalau aku nyamannya nggak bikin tulisan di blog seminggu sekali ya sudah, toh? Jangan dipaksain juga karena kalau sedang malas menulis dipaksakan untuk menulis yang ada tulisanku jadi semacam sekedar tulisan, nggak bernyawa.
Jadi, sekarang aku tetap nulis, tapi untuk bisa bertemu kamu di blog mungkin nggak akan sesering itu. Aku akan menulis untuk blog kalau sedang pengin saja, entah seminggu sekali, dua tiga minggu sekali bahkan sebulan sekali. Persis kayak hari ini, bangun tidur saat langit sudah biru bersih— kelelahan, lho, aku paska karokean sampai tengah malam—di tengah-tengah kemageran yang hakiki, aku mendadak pengin cerita sama kamu, jadi pagi tadi sampai tengah hari, kuhabiskan waktu di atas tempat tidur untuk menulis tulisan di ponsel sebelum malam harinya kuedit di netbook biru kesayangan yang biasa kupanggil Mblo sampai akhirnya tulisan nggak penting ini sampai di tangan kamu.
Aku nggak melabeli diriku sebagai blogger, aku cuma suka mnulis yang sesekali pamer kalau aku bisa nulis, lho, jadi kalau kamu serius mau jadi blogger jangan jadikan aku sebagai role model ya, yang ada nanti AdSense percuma meng-acc blog kamu.

PS: bingung kasih judul, seadanya saja, ya. Terima kasih.


Comments

  1. Syukur ya kak di acc adsense nya. Kan kaka suka nulis cerpen tuh, masih jalan nulis cerpen tapi males posting blog. Kenapa ga post in aja cerpennya 🤣 aku aja suka pamer cerpen di blog. Eh padahal cerpen orang :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setelah ku uprek uprek lagi ternyata banyak cerpennya. Gausah didengerin lah saranku itu wkwkw

      Delete

Post a Comment

Popular Posts